Minggu, 05 Januari 2014

PENGARUH AFTA TERHADAP SEKTOR RIIL




Awalnya AFTA ditargetkan ASEAN merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksidunia akan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-2008), kemudian dipercepat menjadi tahun2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002. Skema
Common Effective Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area (CEPT-AFTA) merupakan suatu skema untuk 1mewujudkan AFTA melalui penurunan tarif hingga menjadi 0-5%, penghapusan pembatasankuantitatif dan hambatan-hambatan non tarif lainnya. Perkembangan terakhir yang terkait denganAFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang bagiBrunai Darussalam pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapura dan Thailand,dan bagi Cambodia, Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015.Kerjasama AFTA bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk ASEAN di pasar dunia danmenciptakan pasar seluas-luasnya untuk menstimulus peningkatan FDI (Foreign Direct  Investment) di kawasan Asia Tenggara. Kerjasama ini pada awalnya hanya beranggotakan enamnegara yaitu Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Tetapi pada perkembangannya, AFTA memperluas keanggotaanya dengan masuknya anggota baruyaitu Vietnam (1995), Laos dan Myanmar (1997), serta Kamboja (1999).
Bagi pengusaha Indonesia terutama yang terkait dalam kegiatan ekspor, pasar ASEAN mempunyai jumlah penduduk sekitar 500 juta, sehingga merupakan peluang pasar yang lebih besar. Demikian pula bagi pengusaha negara anggota ASEAN lainnya. Beberapa negara anggota ASEAN memiliki daya beli lebih besar dibandingkan Indonesia.
Pasar yang sangat potensial ini akan memungkinkan berkembangnya usaha dengan pesat dan menguntungkan. Di pihak lain, di pasar ASEAN yang tadinya terpisah, akan terintegrasi dan tingkat persaingan regional akan lebih ketat. Pesaing yang tadinya hanya produsen Indonesia, menjadi produsen ASEAN. Dengan meningkatkan daya saing melalui efisiensi usaha, pengusaha Indonesia tidak saja dapat survive, tetapi juga akan berkembang di pasar yang lebih besar. Tetapi bila gagal dalam meningkatkan daya saing, berarti akan mengalami kesulitan

Dampak positif AFTA bagi Indonesia adalah produk-produk Indonesia dapat dengan mudah berada di kawasan ASEAN dan negara-negara anggota AFTA. Selain memberi keuntungan dengan kemudahan perdagangan internasional dalam kawasan ASEAN, hal ini juga akan memacu kreativitas pengusaha-pengusaha Indonesia, sebab produk-produk negara lain di kawasan ASEAN dan anggota AFTA pun akan meramaikan pasar Indonesia, sehingga jika para pelaku bisnis Indonesia tidak meningkatkan kreativitasnya, maka akan menimbulkan dampak negatif yang berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia yang dibuktikan dengan mudahnya produk Indonesia akan digantikan oleh produk-produk impor.

0 komentar:

Posting Komentar