Emas
merupakan salah satu bahan mineral tambang yang tidak dapat diciptakan tetapi
didapat dari hasil penambangan, sehingga keberadaan emas terbatas. Emas banyak
digunakan untuk mengendalikan defisit keadaaan ekonomi suatu negara. Emas
berpengaruh terhadap nilai tukar (kurs). Emas juga digunakan sebagai standar
keuangan atau ekonomi, cadangan devisa dan alat pembayaran yang paling utama di
beberapa negara.
Melemahanya
kurs dollar AS dapat mendorong
kenaikan harga emas dunia. Ketika suku bunga naik, ada usaha besar untuk menyimpan
uang pada deposito ketimbang emas yang tidak menghasilkan bunga. Ini akan
menimbulkan tekanan pada hargaa emas. Sebaliknya, ketika suku bunga turun,
harga emas akan cendrung naik.
Apabila
terjadi kemerosotan yang tajam nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar AS, pemerintah akan menaikan
tingkat suku bunga secara signifikan dengan harapan menekan laju kenaikan nilai
tukar dollar AS. Akibatnya, walaupun
tingkat suku bunga naik, harga emas juga naik. Terlihat juga tingkat suku bunga
tidak berpengaruh pada harga emas di Indonesia. Hal tersebut seperti yang
terjadi di Indonesia pada tahun 1998. Tetapi, lebih banyak dipengaruhi harga
emas dunia sehingga pengaruh nilai tukar dollar
AS terhadap rupiah sangat besar. Saat terjadi krisis moneter harga emas
akan naik tidak terkendali.
Kenaikan
harga emas akan mendorong investor untuk memilih berinvestasi emas dibandingkan
saham atau yang lainnya. Sebab, dengan risiko yang relatif rendah, emas dapat
memberikan hasil yang baik dengan kenaikan harganya. Karena banyak investor
yang mengalihkan investasinya ke dalam bentuk emas, menyebabkan turunnya indeks
saham di negara tersebut karena aksi jual yang dilakukan investor.
Pegadaian
emas semakin meningkat karena nilai taksiran emas mengalami peningkatan.
Meskipun jasa gadai mengalami peningkatan, tetapi jasa penjualan logam mulia
yang dimiliki pegadaian tidak mengalami perubahan bahkan mengalami penurunan.
Daya beli masyarakat turunn, hal ini terlihat dari waktu harga emas yang
menurun masyarakat tidak melakukan pembelian apalagi di saat harga emas naik.
Apabila
masyarakat membeli emas lalu menggadaikan emasnya ke bank, dan dari uang yang
diperoleh tersebut dibelikan emas lagi dan digadaikan lagi ke bank. Masyarakat
tersebut hanya menguntungkan dirinya saja, begitu harga emas anjlok dia tidak
mau membaya emas yang digadaikannya. Jadi, uang yang diperolehnya hanya
berputar di sektor moneter saja tanpa ada imbasnya pada sektor riil.
Mahalnya
emas bisa disebabkan oleh makin langkanya sumber daya emas, tidak imbangnya supply dan demand, dan tidak percayanya masyarakat terhadap uang kertas. Dan
besarnya kenaikah harga emas bisa diluar perkiraan kita, karena emas merupakan
sarana lindung nilai (Hedging) dan
pembelinya adalah masyarakat di seluruh dunia bahkan bank-bank central memborong emas untuk cadangan
devisa negara mereka.
Sebagai
komoditas dengan fungsi pelindung nilai, sejatinya harga emas memang seharusnya
meningkat sebanding dengan inflasi. Emas dapat menjadi perlindungan terhadap
inflasi. Tetapi logam mulia ini tidak menawarkan pendapatan.
Ekonom
dari Standard Chartered Bank, Fauzi
Ichsan, mengatakan kontribusi emas terhadap angka inflasi sangatlah kecil meski
diketahui belakangan ini harga emas terus mengalami peningkatan. Menurutnya
berdasarkan hitungan CPI (Consumer Price
Index), jika dibandingkan dengan bobot makanan, maka emas masih tergolong
kecil. Harga pangan masih menjadi penyumbang terbesar dari angka inflasi. Meski
harga emas mengalami kenaikan tajam, diprediksi kondisi ini tidak akan bertahan
lama. Ke depannya akan terjadi kondisi penyeimbang di mana bursa saham kembali
diminati oleh para investor.
Korelasi
emas dengan sektor moneter dan pasar keuangan (financial market) juga didasari sifat harga emas yang tidak punya
efek inflasi (zero inflation effect),
dimana bila terjadi kenaikan harga maka harga emas akan cenderung meningkat.
Atas
dasar hal tersebut, maka pada saat kondisi ekonomi memburuk atau terjadi
ketidakpastian akan prospek perekonomian maka semua pihak akan cenderung
memegang emas sebagai aset daripada bentuk aset lainnya.
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar