Minggu, 05 Januari 2014

ANALISIS PENGARUH KENAIKAN HARGA EMAS TERHADAP SEKTOR MONETER




Emas merupakan salah satu bahan mineral tambang yang tidak dapat diciptakan tetapi didapat dari hasil penambangan, sehingga keberadaan emas terbatas. Emas banyak digunakan untuk mengendalikan defisit keadaaan ekonomi suatu negara. Emas berpengaruh terhadap nilai tukar (kurs). Emas juga digunakan sebagai standar keuangan atau ekonomi, cadangan devisa dan alat pembayaran yang paling utama di beberapa negara.

Melemahanya kurs dollar AS dapat mendorong kenaikan harga emas dunia. Ketika suku bunga naik, ada usaha besar untuk menyimpan uang pada deposito ketimbang emas yang tidak menghasilkan bunga. Ini akan menimbulkan tekanan pada hargaa emas. Sebaliknya, ketika suku bunga turun, harga emas akan cendrung naik.

Apabila terjadi kemerosotan yang tajam nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar AS, pemerintah akan menaikan tingkat suku bunga secara signifikan dengan harapan menekan laju kenaikan nilai tukar dollar AS. Akibatnya, walaupun tingkat suku bunga naik, harga emas juga naik. Terlihat juga tingkat suku bunga tidak berpengaruh pada harga emas di Indonesia. Hal tersebut seperti yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998. Tetapi, lebih banyak dipengaruhi harga emas dunia sehingga pengaruh nilai tukar dollar AS terhadap rupiah sangat besar. Saat terjadi krisis moneter harga emas akan naik tidak terkendali.
Kenaikan harga emas akan mendorong investor untuk memilih berinvestasi emas dibandingkan saham atau yang lainnya. Sebab, dengan risiko yang relatif rendah, emas dapat memberikan hasil yang baik dengan kenaikan harganya. Karena banyak investor yang mengalihkan investasinya ke dalam bentuk emas, menyebabkan turunnya indeks saham di negara tersebut karena aksi jual yang dilakukan investor.
Pegadaian emas semakin meningkat karena nilai taksiran emas mengalami peningkatan. Meskipun jasa gadai mengalami peningkatan, tetapi jasa penjualan logam mulia yang dimiliki pegadaian tidak mengalami perubahan bahkan mengalami penurunan. Daya beli masyarakat turunn, hal ini terlihat dari waktu harga emas yang menurun masyarakat tidak melakukan pembelian apalagi di saat harga emas naik.
Apabila masyarakat membeli emas lalu menggadaikan emasnya ke bank, dan dari uang yang diperoleh tersebut dibelikan emas lagi dan digadaikan lagi ke bank. Masyarakat tersebut hanya menguntungkan dirinya saja, begitu harga emas anjlok dia tidak mau membaya emas yang digadaikannya. Jadi, uang yang diperolehnya hanya berputar di sektor moneter saja tanpa ada imbasnya pada sektor riil.
Mahalnya emas bisa disebabkan oleh makin langkanya sumber daya emas, tidak imbangnya supply dan demand, dan tidak percayanya masyarakat terhadap uang kertas. Dan besarnya kenaikah harga emas bisa diluar perkiraan kita, karena emas merupakan sarana lindung nilai (Hedging) dan pembelinya adalah masyarakat di seluruh dunia bahkan bank-bank central memborong emas untuk cadangan devisa negara mereka.
Sebagai komoditas dengan fungsi pelindung nilai, sejatinya harga emas memang seharusnya meningkat sebanding dengan inflasi. Emas dapat menjadi perlindungan terhadap inflasi. Tetapi logam mulia ini tidak menawarkan pendapatan.
Ekonom dari Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, mengatakan kontribusi emas terhadap angka inflasi sangatlah kecil meski diketahui belakangan ini harga emas terus mengalami peningkatan. Menurutnya berdasarkan hitungan CPI (Consumer Price Index), jika dibandingkan dengan bobot makanan, maka emas masih tergolong kecil. Harga pangan masih menjadi penyumbang terbesar dari angka inflasi. Meski harga emas mengalami kenaikan tajam, diprediksi kondisi ini tidak akan bertahan lama. Ke depannya akan terjadi kondisi penyeimbang di mana bursa saham kembali diminati oleh para investor.
Korelasi emas dengan sektor moneter dan pasar keuangan (financial market) juga didasari sifat harga emas yang tidak punya efek inflasi (zero inflation effect), dimana bila terjadi kenaikan harga maka harga emas akan cenderung meningkat.
Atas dasar hal tersebut, maka pada saat kondisi ekonomi memburuk atau terjadi ketidakpastian akan prospek perekonomian maka semua pihak akan cenderung memegang emas sebagai aset daripada bentuk aset lainnya.


Referensi:

0 komentar:

Posting Komentar