Koperasi di Indonesia
memang sulit berkembang ,berdasarkan data Departemen Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah jumlah koperasi di Indonesia tercatat 188.181 unit lebih dan jumlah anggota : 30.849 orang.
Dari sekian
banyak koperasi yang tercatat di Indonesia , Dengan data seperti ini maka
seharusnya koperasi sudah dapat dikatakan sebagai salah satu sumber devisa
negara serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat .
Meski pun koperasi di Indonesia cukup
terbilang banyak tetapi koperasi di Indonesia juga sulit untuk berkembang .
sulitnya koperasi di Indonesia berkembang disebabkan oleh berbagai factor.
Salah satu
faktornya penyalah gunaan fungsi koperasi. Jika kita lihat dari factor fungsi koperasi . fungsi koperasi adalah untuk mensejahterakan
rakyat dengan memegang prinsip yaitu berdasar asas kekeluargaan dan gotong
royong. Nah jika kita lihat keadaan koperasi di Indonesia saat ini sangat jauh
berbeda dengan prinsip koperasi tersebut.
Koperasi di Indonesia saat ini dalam kondisi
yang sangat memprihatinkan, banyak masyarakat serta anggota koperasi itu
sendiri yang menyalah gunakan fungsi koperasi tersebut. Nah dari penyalahgunaan
fungsi koperasi tersebut sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan
koperasi di Indonesia. Bagaimana tidak , jika fungsi dasar dari koperasi
tersebut tidak dilakukan sesuai dengan fungsinya tentulah koperasi itu tidak akan berkembang.
Selain penyalahgunaan
fungsi koperasi yang menyebabkan
koperasi tidak berkembang , ada factor kepemimpinan itu sendiri , jika
kita lihat kriteria seorang pemimpin
itu, seorang pemimpin itu harus memiliki jiwa
kepemimpinan yang tinggi dan bijaksana serta istiqomah . selain memiliki jiwa
kepemimpinan yang tinggi dan bijaksana serta istiqomah, kepemimmpina juga harus
memiliki jiwa yang bertanggung jawab , jujur ,adil ,dapat dipercaya dan
mengerti apa yang diinginkan oleh bawahan dan mengerti yang apa yang diinginkan
oleh masyarakat.
Tetapi dizaman yang semakin berkembang ini
jarang sekali kita menemukan jiwa atau sifat seorang pemimpin yang seperti itu.
Bisa kita lihat dari kasus pejabat-pejabat Negara seperti DPR MPR . contoh saja
Korupsi. Bagaimana tidak , jika seorang
pemimpin koperasi itu sendiri jauh
berbeda dengan kriteria seorang pemimpin yang sesungguhnya.
factornya selanjutnya yang menyebabkan
koperasi di Indonesia sulit berkembang adalah SDM (sumber daya manusia). Banyak
anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannya
koperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak
profesional dalam artian tidak dijalankan sesuai dengan fungsi atau kaidah sebagimana usaha lainnya.
Dari sisi
keanggotaan, sering kali pendirian koperasi itu didasarkan pada dorongan yang
dipaksakan oleh pemerintah. Akibatnya pendirian koperasi didasarkan bukan dari
bawah melainkan dari atas. Pengurus yang dipilih dalam rapat anggota seringkali
dipilih berdasarkan status sosial dalam masyarakat itu sendiri. Dengan demikian
pengelolaan koperasi dijalankan dengan kurang adanya control yang ketat dari
para anggotanya.
Selain factor
SDM, kurangnya partisipasi dari anggota juga menjadi factor koperasi sulit
berkembang. Banyak angogota-anggota yang tidak mengerti koperasi itu. Hasilnya
anggota koperasi tidak menunjukkan partisipasinya terhadap kegiatan koperasi
sendiri. Kurangnya pendidikan serta pelatihan yang diberikan oleh pengurus kepada
para anggota koperasi menjadi faktor utamanya, karena para pengurus beranggapan
hal tersebut tidak akan menghasilkan manfaat bagi diri mereka pribadi.
Kegiatan koperasi yang tidak berkembang
membuat sumber modal menjadi terbatas. Terbatasnya usaha ini akibat kurangnya
dukungan serta kontribusi dari para anggotanya untuk berpartisipasi dalm
koperasi. Oleh karena itu, semua masalah
berpangkal pada partisipasi anggota dalam mendukung terbentuknya koperasi yang
tangguh, dan memberikan manfaat bagi seluruh anggotanya, serta masyarakat
sekitar.
Modal juga
mejadi factor yang penting dalam perkembangan koperasi . Kurang berkembangnya
koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan usaha
tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang
kuat dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya modal dan sumber
koperasi itu sendiri. Untu k mengatasi permodalan ini bisa dilakukan dengan terus
berupaya mengatasinya melalui pendidikan dan pelatihan serta mencari sumber
modal.
Faktor selanjutnya dalah sosialisasi koperasi.
Sosialisasi koperasi sangat perlu untuk meningkatkan partisipasi anggota
terhadap koperasi tersebut. Jika kita lihat Tingkat partisipasi anggota
koperasi masih rendah, masih rendahnya tingkat partisipasi anggota ini
disebabkan sosialisasi yang belum optimal.
Masyarakat
yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu hanya untuk melayani
konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi atau pinjaman. Artinya
masyarakat belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik dari sistem
permodalan maupun sistem kepemilikanya. Mereka belum tahu betul bahwa dalam
koperasi konsumen juga berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi
menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi kinerja
pengurus. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan terhadap penyelewengan dana
oleh pengurus, karena tanpa partisipasi anggota tidak ada kontrol dari anggota
nya sendiri terhadap pengurus.
Reference :
http://industri.bisnis.com/read/20130914/87/162904/3-penyebab-koperasi-di-indonesia-sulit-berkembang
0 komentar:
Posting Komentar