Minggu, 02 November 2014

Pengalaman Pertama Berkerja

Pengalaman kerjaku selama menjalani kuliah adalah menjadi Asisten Laboratorium. Menjadi anggota Asisten Laboratorium ada enak dan tidak enaknya juga. Kurang lebih baru 1 Tahun aku menjadi Asisten Laboratorium dan ini perdana aku bekerja di tempat yang formal, biasanya aku cuman bekerja bantu-bantu orang tua berdagang.

Disini aku mengerti bagaimana orang bekerja ditempat yang formal dan merasakan bagaimana menjadi karyawan dan bawahan orang. Bekerja ditempat orang ternyata rasanya sulit ya, kita harus melaksanakan aturan-aturan yang telah disusun beda rasanya ketika berdagang, kalau berdagang kita yang menguasai semuanya tanpa ada peraturan yang harus ditaati.

Tetapi di Laboratorium ini aku juga merasa bahagia karena bisa mengenal orang banyak dan bisa berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, aku juga bisa merasakan kebersamaan dan mencoba untuk menjadi orang yang bisa bekerja sama dengan orang lain.

Dan ternyata bekerja sama dan menyatukan satu kata itu sulit, karena banyak pendapat dari setiap orang, setiap orang pasti mempunyai pendapat yang berbeda.Disaat inilah aku merasakan kesulitan menjalani pekerjaanku ini. Aku berpikir baru jadi Asisten Laboratorium saja sulit seperti ini apalagi ketika aku bekerja diperusahaan-perusahaan yang anggotanya lebih banyak dan berbeda umur yang lebih jauh dariku.

Ada merasakan sulit dan ada juga merasakan senang , tentu saja disaat semua orang bekerja pasti merasakan senang pada saat mereka mendapatlan gaji, walaupun aku pernah merasakan kesulitan tetapi saat mendapatkan gaji pada tanggal 25 rasanya itu sangat bahagia dan merasa bangga karena sudah bisa menghasilkan uang sendiri.

Indahnya Pertemanan


“Orang yang berada disampingmu, akan menjadi orang terdekat bagimu” kutipan ini aku dapatkan dari film 5 Menara .Bagi aku kutipan ini memang benar , itu telah aku alami sewaktu aku masih Sekolah dulu dan waktu aku masih tinggal di Asrama. 
 
Dulu aku mempunyai 2 teman yang bernama Marhamah Ulfah dan Rabiatul Adawiyah Mu’az. Mereka adalah teman yang populer bagiku. Dari pagi sampai malam kita selalu bertiga, pergi sekolah selalu bertiga , pulang juga bertiga ,di Asrama juga bertiga .Walaupun kita bertiga tidak sekamar atau beda kamar tetapi kita selalu bertiga , makan pun selalu bertiga.
Walaupun kita berasal dari Kota yang berbeda , Marhamah Ulfah dari Pekan Baru , Rabiatul Adawiyah Mu’az dari Payakumbuh(Sumbar) dan aku sendiri dari Solok(Sumbar) tetapi kita bisa menjalanin perteman yang begitu indah. Diantara kita bertiga yang paling pintar adalah Rabiatul Adawiyah Mu’az temanku yang satu ini adalah yang paling populer dikalangan sekolah ku apalagi dikalangan guru-guru , dia adalah seorang Hafidz Alqur’an , mengikuti lomba dimana-mana dan juga juara umum dari satu angkatanku. Dia memang berhak mendapatkan itu semua karna kalau dilihat dari cara belajarnya memang super sekali , dari jam 2 malam dia sudah bangun untuk belajar dan menghafal Al-qur’an. Tidak kalah hebatnya dari Rabiatul Adawiyah Mu’az temanku yang satu lagi yaitu Marhamah Ulfah juga hebat, nah yang satu ini suara nya merdu sekali , selain suara yang merdu tulisannya juga sangat merdu alias rapi sekali, guru saja ngantri minta tolong buat daftar nama murid di absen, dia juga sangat pintar dalam belajar.

Mereka tidak hanya hebat dalam pelajaran tetapi juga hebat dalam berteman , hebat menasehati teman , hebat menjadi contoh yang baik bagiku, aku merasa merekalah orang kedua yang mendorongku untuk belajar selama di sekolah.

Aku sangat beruntung punya teman yang sangat super-super ini . dan aku juga bangga punya teman hebat yang telah mengikuti lomba baca kitab sampai ke Lombok . Subhanallah dan Alhamdulillah aku telah bertemu dengan kalian berdua . Terimakasih Allah, Terimakasih ya Uni(Marhamah Ulfah),Adiak(Rabiatul Adawiyah Mu’az).

Asramaku, Istanaku


Usiaku sekarang sudah 20 tahun, selama 9 tahun aku hidup merantau. Dari umur 11 tahun ku hidup jauh dari Orang tua. Pertama hal yang aku rasakan jauh dari Orang tua adalah sedih. Ya semua orang jika berpisah dari Orang tuanya tentu saja merasakan kesedihan itu.  

Setelah berjalannya waktu , pagi menjadi siang , siang menjadi malam, malam menjadi pagi aku pun bisa bertahan selama 7 tahun menyelesaikan sekolah ku. Selama 7 tahun banyak pengalaman yang aku dapatkan.


Selama 7 tahun aku tinggal di asrama yang didalamnya ada 35 kamar , 1 kamar terdiri dari 5 orang. Ditempat inilah aku dibesarkan selama 7 tahun , disini aku mempunyai keluarga kedua setelah keluarga pertamaku.Di asrama juga aku mengenal kebersamaan ,saling berbagi satu sama lain, saling memahami sikap dan sifat orang lain..


Banyak sekali aktifitas baru yang aku rasakan selain aktifitas dirumahku. Salah satu aktifitasnya yaitu saling bangun menbangunkan untuk sholat shubuh jamaah karna jika tidak sholat jamaah akan didenda, dan kita sering sekali mencari alasan agar kita bisa tidak sholat jamaah. Setelah sholat jamaah aktifitas selanjutnya adalah piket , piket ini adalah aktivitas yang sangat malas dikerjakan oleh semua penghuni asrama. Bayangkan saja untuk mengerjakan piket ini pengurus asrama harus memanggil kekamar yang terjadwal piket hari itu. Selain piket di asrama juga ada hal yang pasti menjumpai penghuni asrama yaitu kehabisan air, setiap tahun kami pasti merasakan kehabisan air untuk mandi , jika kejadian itu datang maka penghuni asrama siap-siap bangun subuh-subuh , siap untuk jalan kaki pergi mandi keluar , biasanya kita pergi mandi ketempat mandi umum yang biasa digunakan masyarakat sekitar tetapi ada juda penghuni asrama pergi sekolah yang tidak mandi.


Begitu banyak hal-hal yag membuat aku semakin betah tinggal diasrama, dan akhir nya pada saat waktu itu datang , waktu untuk berpisah datang . rasanya tidak sanggup untuk melepaskan kamar tercinta , teman dan adik-adik tercinta.